Terkini.id, Makassar — Mengiringi harapan cerah di bulan September, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Takalar meluncurkan program khusus untuk mencegah stunting di Desa Punaga, Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takalar.
Program ini ditujukan khusus untuk mendukung ibu hamil yang berisiko Kekurangan Energi Kronik (KEK), salah satunya melalui pemberian asupan tambahan seperti telur, susu, buah-buahan, serta tablet penambah darah.
Ketua Muslimat NU Takalar, Dra. Hj. Dahlia S. Hasid Hasan Palogai menuturkan inisiatif ini merupakan bagian dari visi Muslimat NU di seluruh Indonesia untuk menciptakan generasi emas yang unggul, baik secara fisik, mental, maupun spiritual.
“Kita berharap anak yang lahir tidak stunting karena kita cegah sejak dalam kandungan,” kata dia, Jumat, 29 September 2023.
Salah satu pendekatan unik yang mereka lakukan adalah menggabungkan asupan gizi dengan pembinaan ilmu agama dan keterampilan, dengan harapan menciptakan ketahanan keluarga yang lebih kuat.
Dahlia, yang juga mengepalai tim Ibu Asuh Anak Terindikasi Stunting menuturkan sekali sebulan melakukan sosialisasi ihwal pencegahan pernikahan dini. Berdasarkan aturan Kementerian Agama, usia boleh menikah adalah 19 tahun.
Namun, kata dia, bila ditinjau dari segi kesehatan usia menikah yang ideal adalah 21 tahun.
“Usia 19 tahun organ-organ reproduksi masih sangat muda dan mentalnya belum siap menjadi ibu,” tuturnya.
Keseriusan Muslimat NU dalam program pencegahan stunting ini juga diperkuat dengan kerja sama yang telah terjalin dengan BKKBN.
Program ini resmi diluncurkan pada kunjungan awal ke Desa Punaga pada tanggal 29 September 2023, menandai langkah awal komitmen Muslimat NU Takalar dalam berkontribusi aktif mewujudkan generasi emas Indonesia.