Terkini, Pinrang - Biogas atau gas bio merupakan salah satu jenis energi yang dapat dibuat dari banyak jenis bahan buangan dan bahan sisa seperti sampah, kotoran manusia, kotoran ternak, jerami, eceng gondok serta banyak bahan lainnya.
Segala jenis bahan yang dalam istilah kimia termasuk senyawa organik yang berasal dari sisa dan kotoran hewan maupun sisa tanaman dapat dijadikan bahan biogas.
Pembuatan dan penggunaan biogas sebagai energi seperti layaknya energi dari kayu bakar, minyak tanah, gas dan sebagainya sudah dikenal sejak lama terutama di kalangan petani Inggris, Rusia dan Amerika Serikat. Sedangkan di benua Asia tercatat negara India sejak masih dijajah Inggris sebagai pelopor dan pengguna energi biogas yang sangat luas bahkan sudah disatukan dengan WC biasa.
Di Indonesia, pembuatan dan penggunaan biogas mulai digalakkan pada awal tahun 1970, terutama bertujuan memanfaatkan buangan atau sisa yang berlimpah dari benda yang tidak bermanfaat menjadi yang bermanfaat serta mencari sumber energi lain di luar kayu bakar dan bahan bakar minyak.
Biogas memiliki prospek sebagai energi alternatif pengganti energi tidak terbarukan di Indonesia. Semakin langka dan tingginya harga bahan bakar minyak berdampak pada biaya produksi pembangkit energi listrik semakin meningkat.
Di kelompok tani ternak “Istana Peternakan” di Kelurahan Tatae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, pemanfaatan biogas menggunakan kotoran sapi telah dikembangkan sebagai pengganti LPG, sumber penerangan rumah tangga dan pupuk pertanian.
Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) oleh Tim Politeknik Negeri Ujung Pandang yang diketuai oleh Aksan, S.T., M.T. dan beranggotkan antara lain Dr. Ir. Satriani Said, Ruslan L, S.T., M.T. dan Wisna Saputri, S.T., M.T. yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2024 pada kelompok tani ternak “Istana Peternakan“ di Kelurahan Tatae, Kabupaten Pinrang, adalah mengembangkan pemanfaatan biogas sebagai sumber listrik pompa air.
Permasalahan kelompok tani yaitu selama ±2 tahun bak penampung air tidak berfungsi sebagai sumber penampung air bagi kegiatan peternakan sehingga membutuhkan waktu dan tenaga untuk mendapatkan air.
Bak penampung air tersebut tidak berfungsi karena pompa air menggunakan daya listrik yang besar sehingga kelompok tani tidak mampu untuk membayar biaya token listrik sebesar ± Rp. 1.000.000,-/bulan.
Pemanfaatan aplikasi penggunaan biogas ini merupakan hasil penelitian mahasiswa D3 Teknik Listrik PNUP tahun 2023 dan telah dilaksanakan pengabdiannya di kelurahan Tatae pada tahun 2023 sehingga dikembangkan untuk aplikasi lainnya sesuai permasalahan kelompok tani.










