Pusdal LH SUMA-KLH Gelar Aksi Peduli Sampah Nasional di Pesantren IMMIM Putra

Pusdal LH SUMA-KLH Gelar Aksi Peduli Sampah Nasional di Pesantren IMMIM Putra

FD
Fachri Djaman

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini, Maros - Asta Aksi Peduli Sampah Nasional Tahun 2025 digelar di sejumlah titik lokasi antara lain, Pantai, Gunung, Mangrove, Desa, Pesantren, Pasar, Sekolah, dan Kampus di seluruh Indonesia.

Pusdal LH SUMA terus intens melakukan Asta (Delapan) Aksi Kolaborasi untuk Indonesia Bersih. Salah satunya berlokasi di Pesantren IMMIM Putra, Moncong Loe, Kabupaten Maros, Kamis, 20 Februari 2025.

Aksi Bersih Lingkungan dan Penanaman Pohon ini dihadiri langsung Direktur IMMIM Prof. Dr. H. Muhammad Amri., Lc., M.Ag, Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku Dr.Azri Rasul SKM., M.Si ., MH , Wakil Direktur Pesantren IMMIM Drs. Mursyid S.Pd, M.Pd, dan Plt. Kepala Bidang Wilayah II, Arnianah Alwi, S.Si., M.Si dan jajaran.

Dalam sambutannya di hadapan ratusan santri, Direktur IMMIM mengungkapkan atas nama yayasan dan pimpinan pesantren mengucapkan banyak terima kasih sehingga pesantren bisa berkontribusi untuk Indonesia bersih.

"Tentunya kita sangat mendukung program dari Pemerintah," tutur Prof. Dr. H. Muhammad Amri.

"Ada namanya fiqih lingkungan dan eco pesantren ini. Kita harap hal ini menjadi kebiasaan walau terkadang harus dipaksakan. Kebiasaan itu tidak bisa berubah, karena kebiasaan bisa nanti dirubah kalo kebiasaan yang merubahnya," pesannya.

Ia menjelaskan, salah satu kebaikan yang harus dibiasakan, yakni kita harus rutin dan nyaman menjalankan ibadah shalat hingga puasa, namun kita juga masih tetap 'nyaman' dengan perilaku membuang sampah secara sembarangan.

"Semoga pesantren kita ini dapat berkontribusi untuk Indonesia bersih dan indonesia yang lebih baik," pungkas Direktur IMMIM.

Pada kesempatan yang sama, Kapusdal LH SUMA Dr. Azri Rasul menjelaskan mengapa seyogyanya kita mesti belajar hal- hal tentang sampah.

"Sampah yang ada diseluruh Indonesia masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) semuanya sampah dari kita ini akan berakhir di sini," tuturnya.

"Banyak persoalan yang terjadi disana. Seperti sampah dapur, karet, kaca, sisa elektronik hingga sampah plastik hingga menjadi mikroplastik. Menurut penelitian ilmiah, penyebab bahan berbahaya dari mikroplastik ini berpotensi sebagai pencetus kanker, Ini mempengaruhi umur angka harapan hidup ummat manusia," sambungnya.