Direktur Polipangkep Dilantik Mendiktisaintek Bersama Rektor dan Direktur PTN Lainnya

Direktur Polipangkep Dilantik Mendiktisaintek Bersama Rektor dan Direktur PTN Lainnya

FD
Fachri Djaman

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini, Pangkep – Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) Prof Dr Mauli Kasmi SPi MSi resmi dilantik Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof Brian Yuliarto ST MEng PhD, Kamis, 6 Maret 2025.

Pelantikan direktur Politani dilangsungkan secara hybrid yakni dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) oleh Mendiktisaintek dan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan serta penandatanganan berita acara.

Prof Mauli dikukuhkan menteri sebagai direktur Polipangkep untuk menggantikan Prof Dr Ir Darmawan MP pada masa periode kepemimpinan 2025-2029.

Selain melantik direktur Polipangkep, Mendiktisaintek juga melantik sejumlah pejabat baru, termasuk Rektor Perguruan Tinggi Negeri, Direktur Politeknik Negeri, Direktur Akademi Komunitas Negeri, serta Pejabat Administrator Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV.

Sejumlah pejabat yang dilantik adalah; Prof Dr I Wayan Adnyana SSn MSn sebagai Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, Darma Firmansyah Undayat SST MT sebagai Direktur Politeknik Manufaktur Bandung.

Lalu Prof Dr Drs Kuswarsantyo MHum sebagai Direktur Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta dan Gina Indriani SSi MT sebagai Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah IV.

Dikutip dari laman Kemdiktisaintek, Prof Brian dalam sambutannya menekankan pentingnya komitmen para pimpinan perguruan tinggi yang baru dilantik dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, mengembangkan sains dan teknologi, serta memperkuat inovasi dalam pendidikan tinggi.

Menteri Brian juga menyoroti perlunya hilirisasi dan industrialisasi ilmu pengetahuan melalui kolaborasi erat dengan dunia industri serta berbagai elemen masyarakat.

"Dalam kepemimpinan akademik, keharmonisan harus dijaga melalui komunikasi yang terbuka dan konstruktif dengan dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa," ujarnya.

"Kepemimpinan yang hangat dan terbuka diyakini akan menjadi kunci kemajuan institusi serta menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan produktif,” tambah Guru Besar ITB tersebut.