OJK Jamin Sektor Jasa Keuangan Nasional Tetap Terjaga

OJK Jamin Sektor Jasa Keuangan Nasional Tetap Terjaga

EP
Echa Panrita Lopi

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id - Stabilitas sektor jasa keuangan tanah air tetap terjaga dan resilien didukung oleh permodalan yang solid dan likuiditas yang memadai.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam penjelasannya mengatakan bahwa Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 26 Juli 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga dan resilien didukung oleh permodalan yang solid dan likuiditas yang memadai.

Ia mengatakan perkembangan perekonomian global masih menunjukkan divergensi pemulihan dengan pertumbuhan ekonomi AS jauh lebih baik dari ekspektasi, yaitu di triwulan II 2023 tumbuh sebesar 2,4 persen, dibanding proyeksi the Fed sebesar 1,0 persen sepanjang 2023 dan dengan tingkat inflasi juga terus menurun.

"Momentum pemulihan perekonomian Tiongkok dan Eropa saat ini cenderung melemah dengan tekanan deflasi mulai terlihat di Tiongkok sementara tekanan inflasi di Eropa masih persisten tinggi. Namun demikian, secara umum kinerja perekonomian global masih lebih baik dari perkiraan awal,"urainy.

"IMF meningkatkan proyeksi pertumbuhan perekonomian global di 2023 menjadi 2,7 persen (proyeksi April 2023: 2,6 persen),"sambungnya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa pasar memperkirakan siklus peningkatan suku bunga kebijakan di AS telah mendekati akhir saat The Fed menaikkan FFR sebesar 25 bps pada FOMC Meeting Juli 2023.

"Hal ini mendorong penguatan pasar keuangan global baik di pasar saham, pasar surat utang, maupun pasar nilai tukar, yang juga disertai mulai terjadinya inflow ke mayoritas pasar keuangan emerging markets,"bebernya.

Di samping itu, Komisioner Dewan OJK jugamenilai stabilitas keuangan nasional masih dibayangi oleh perkembangan perekonomian Global.

Hal itu kata dia, lantaran, perkembangan perekonomian global masih menunjukkan divergensi pemulihan.

"Misalnya, pertumbuhan ekonomi Amerika jauh lebih baik dari ekspektasi sebelumnya, yaitu pada triwulan II 2023 mencatat pertumbuhan sebesar 2,4 persen, dibanding dengan proyeksi The Fed sebesar 1 persen sepanjang 2023 dan dengan tingkat inflasi yang juga terus menurun,"bebernya.

Di sisi lain, kata dia momentum pemulihan perekonomian di Tiongkok dan Eropa saat ini cenderung melemah dengan tekanan deflasi mulai terlihat di Tiongkok. Sementara tekanan inflasi di Eropa masih persisten tinggi.

Lebih lanjut, di dalam negeri sendiri kinerja perekonomian nasional terpantau positif terutama pada dunia usaha yang terlihat dari peningkatan surplus neraca perdagangan, kembali meningkatnya PMI manufaktur Juni 2023 menjadi 53,3, serta peningkatan utilitas kapasitas industri.

"Namun demikian, potensi peningkatan kinerja sektor rumah tangga dan sisi permintaan secara umum masih perlu didorong terlihat dari berlanjutnya tren penurunan inflasi di moderasi perjuangan ritel dan optimisme konsumen,"tandasnya.