Terkini, Sulsel -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus menggiatkan program Demonstration Plot (Demplot) guna meningkatkan produktivitas pangan di berbagai wilayah tanggung jawab distribusinya, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Program ini juga bertujuan untuk mendorong penggunaan pupuk non subsidi di kalangan petani, mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi dengan hasil yang lebih optimal.
Keberhasilan program demplot Pupuk Kaltim kian menunjukkan peningkatan signifikan. Petani di Desa Bonto Padang, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, misalnya, berhasil meningkatkan produktivitas dari 4-5 ton per hektare menjadi 10-11 ton per hektare.
Hasil tersebut diperoleh dari pengukuran ubinan seluas 2,5 x 2,5 meter di lahan 0,5 hektare yang diverifikasi oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setempat.
VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim, Indah Febrianty, menyatakan bahwa program demplot merupakan bagian dari kontribusi Pupuk Kaltim dalam mendukung produktivitas pertanian nasional dan ketahanan pangan melalui solusi pertanian berkelanjutan.
"Keberhasilan demplot ini merupakan komitmen berkelanjutan Pupuk Kaltim untuk terus berinovasi mendukung petani Indonesia," kata Indah beberapa waktu lalu.
Dalam demplot kali ini, Pupuk Kaltim menggunakan kombinasi pemupukan berimbang dengan pupuk tunggal Urea Nitrea Granul, pupuk majemuk NPK Pelangi 20-10-10, serta pupuk hayati Ecofert dan Biodex saat pengolahan lahan.
Kombinasi ini bertujuan mendukung pertumbuhan vegetatif dan sistem akar tanaman, serta menekan perkembangan penyakit. Bibit yang digunakan adalah varietas Ciliwung dengan metode tanam benih langsung (Tabela), yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan setempat.
Sistem Tabela memungkinkan penanaman benih secara langsung ke tanah, mengurangi kerugian benih dan mempercepat proses pertumbuhan.
Dosis pemupukan disesuaikan berdasarkan hasil pengujian tanah dengan perencanaan matang oleh tim agronomis Pupuk Kaltim untuk memastikan nutrisi tanaman terpenuhi secara optimal sejak tahap pertumbuhan.