Terkini, Makassar - Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, perkenalkan dua inovasi dari Kota Makassar. Hal ini dalam rangkaian penilaian Innovative Government Award (IGA) Tahun 2024 yang diinisiasi Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dua inovasi yang diperkenalkan yakni inovasi Dottoro’ ta dan Inovasi Kelas Berbintang.
Mengawali persentasinya, Andi Arwin Azis menyampaikan sejumlah inovasi yang telah dilakukan di Kota Makassar.
“Setiap tahunnya, Makassar terus melakukan inovasi, di tahun 2022 terdapat 54 inovasi, tahun 2023 sebanyak 79 inovasi dan di tahun 2024 telah mencapai 101 inovasi,” ujarnya, Selasa, 29 Oktober 2024.
Demi menjamin keberlanjutan dari inovasi-inovasi ini, dilakukan beberapa strategi, diantaranya menyiapkan fasilitator laboratorium inovasi, yang melakukan pendampingan secara langsung on the spot, memastikan tersedianya sumberdaya keuangan dalam APBD, melakukan evaluasi secara berkala pada inovasi lokal melalui rapor inovasi.
Selanjutnya, mengadakan kompetisi lokal IMA (Innovation Mayor Award), mengadakan Bimtek secara rutin melalui inovasi berkelanjutan (Inkubator), serta mengikuti kompetisi yang dilakukan oleh PANRB, Kemendagri, dan Instansi lainnya.
“Menjalin kemitraan, dan penguatan kebijakan melalui Perwali 37 Tahun 2019 tentang inovasi daerah, juga merupakan salah satu strategi agar inovasi ini dapat terus berkembang dan berkelanjutan,” ujar Andi Arwin.
Terkait inovasi, diperkenalkan Inovasi Kelas Berbintang sebagai inovasi non digital, serta Dottoro ta’ sebagai inovasi digital.
“Inovasi Kelas Berbintang, memiliki beberapa poin kebaharuan seperti adanya indikator capaian kelas berbintang, sistem kerja melibatkan masyarakat dalam menghadirkan kelas impian, strategi managerial yang digunakan dengan ICE TIBET,” tutur Andi Arwin.
Sedangkan inovasi Dottoro’ta merupakan inovasi digital, yang memberikan pelayanan konsultasi dokter, terapi medik berupa pemberian obat maka akan mendapatkan pengantaran obat dari pihak puskesmas (kurir), serta akses data menggunakan aplikasi Telemedicine Dottoro’ta yang terintegrasi dan langsung dapat terbaca dan terlibat langsung secara online di Base Data Dinas Kesehatan.










