Kinerja Keuangan yang Solid
Tak hanya berhasil dalam menyalurkan kredit, Bank Mandiri juga membukukan laba bersih sebesar Rp 42 triliun, naik 7,56 persen YoY. Hal ini didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 14,9 persen menjadi Rp 1.667,5 triliun. Pertumbuhan DPK ini didorong oleh peningkatan dana giro sebesar 17,8 persen YoY dan tabungan yang tumbuh 12,6 persen.
Fungsi intermediasi Bank Mandiri yang kuat diimbangi oleh kualitas aset yang semakin baik. Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang menurun 39 basis poin menjadi 0,97 persen pada kuartal III 2024.
Fokus pada Bisnis Berkelanjutan
Bank Mandiri juga terus memperluas portofolio bisnis berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hingga September 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri tumbuh 12,8 persen menjadi Rp 285 triliun, dengan porsi portofolio hijau meningkat 16,4 persen. Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi salah satu kontributor utama, dengan total pembiayaan mencapai Rp 10 triliun.
Darmawan menegaskan komitmen Bank Mandiri untuk terus mendorong pembiayaan berkelanjutan, termasuk melalui produk keuangan inovatif seperti Sustainability-Linked Loan dan Green Loan.
"Kami optimis bahwa pertumbuhan kredit pada akhir tahun akan mencapai target 16-18 persen, sesuai dengan panduan yang telah kami tetapkan," katanya.
Transformasi Digital sebagai Pendorong Pertumbuhan
Transformasi digital menjadi salah satu pilar penting dalam pertumbuhan Bank Mandiri. Aplikasi Livin' by Mandiri mencatat lonjakan jumlah pengguna hingga 32 persen YoY, dengan total 27,6 juta pengguna per akhir September 2024. Transaksi melalui aplikasi ini mencapai 2,8 miliar, dengan nilai total transaksi sebesar Rp 2.940 triliun, naik 25 persen YoY.
Inovasi digital tidak hanya terbatas pada segmen ritel. Platform digital Kopra by Mandiri, yang menyasar segmen korporasi dan SME, mencatatkan pertumbuhan signifikan dengan nilai transaksi mencapai Rp 16.000 triliun.