UNICEF Kampanye Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Gizi Buruk di Makassar

UNICEF Kampanye Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Gizi Buruk di Makassar

KH
Kamsah Hasan

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Makassar - Satu dari 12 anak di bawah lima tahun (balita) di Indonesia mengalami wasting (terlalu kurus dibandingkan tinggi badannya) dan satu dari lima mengalami stunting (terlalu pendek dibandingkan anak seusianya).

Wasting dan stunting pada anak balita mempunyai faktor risiko yang sama, dan bila anak mengalami salah satu masalah kekurangan gizi ini maka akan meningkatkan risiko mengalami masalah kekurangan gizi lainnya.

Wasting, khususnya gizi buruk memiliki risiko kematian tertinggi diantara berbagai jenis masalah gizi, dan risiko kematian semakin meningkat bila anak mengalami wasting dan stunting bersamaan, yaitu >12 lebih tinggi dibandingkan anak gizi baik.

Stunting dan wasting adalah akibat dari pemenuhan zat gizi yang kurang optimal sejak dari dalam kandungan, asupan gizi yang kurang pada anak usia dini dan/atau menderita penyakit infeksi serta penyakit lainnya.

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan prevalensi wasting di Indonesia sebesar 7,7%, dimana angka ini meningkat dari hasil SSGI 2021 (7,1%).

Selain itu, hasil SSGI 2022 juga menunjukkan adanya perbedaan angka prevalensi wasting yang besar antar provinsi, dengan prevalensi wasting sebesar 11,9% di Provinsi Maluku dan 2.8% di Provinsi Bali.

Prevalensi wasting di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan dari 7,8 pada tahun 2021 menjadi 8,3 pada tahun 2022.

Lebih dari 70% kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai prevalensi wasting yang lebih tinggi dibandingkan angka nasional yakni 7.7%., di mana prevalensi wasting di 16 kabupaten masuk dalam kategori sedang (>5%) dan 4 kabupaten masuk dalam kategori tinggi (>10%) untuk masalah kesehatan masyarakat berdasarkan kategori dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengatasi masalah kekurangan gizi dengan target menurunkan prevalensi stunting dan wasting, serta memperluas layanan tata laksana wasting keseluruh pelosok, seperti yang dituangkan dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting tahun 2017.

Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi/Integrated Management of Acute Malnutrition (PGBT/IMAM) – pendekatan berbasis bukti untuk pencegahan dan tata laksana wasting pada anak balita telah dilaksanakan secara nasional di semua provinsi sebagai salah satu intervensi gizi spesifik untuk mempercepat upaya pencegahan stunting.