“Pemerintah perlu data yang akurat untuk menentukan siapa yang benar-benar berhak, sehingga program berjalan sesuai tujuan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia merekomendasikan adanya sistem pemantauan ketat guna memastikan hanya warga yang layak yang mendapat manfaat. Evaluasi berkala juga perlu dilakukan untuk menilai efektivitas program.
Ke depan, Andika mendorong pemerintah mempertimbangkan penggunaan energi terbarukan, seperti tenaga surya atau mikrohidro, agar ketergantungan terhadap jaringan utama berkurang.
“Dengan energi terbarukan, pasokan listrik bisa lebih stabil dan program ini berpotensi berkelanjutan dalam jangka panjang,” tutupnya.
Dengan berbagai masukan ini, program listrik gratis yang digagas Isrullah-Usman diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga menciptakan solusi berkelanjutan bagi kebutuhan energi di Luwu Timur. (rls)