Kick Off Dies Natalis Ke-65 FIB Unhas: Merawat Identitas, Menguatkan Solidaritas Kebangsaan

Kick Off Dies Natalis Ke-65 FIB Unhas: Merawat Identitas, Menguatkan Solidaritas Kebangsaan

KH
Kamsah Hasan

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id — Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) resmi membuka rangkaian peringatan Dies Natalis ke-65 dengan sebuah acara kick off yang meriah di pelataran depan Aula Mattulada, Jumat, 3 Oktober 2025.

Dalam momen bersejarah itu, para dekan dan wakilnya tampak mengenakan pakaian adat khas Sulawesi Selatan, mulai dari jas tutup hingga baju bodo, sebagai simbol nyata perhatian mereka terhadap budaya dan identitas daerah.

Acara dimulai dengan prosesi pemukulan gendang Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof drg Muhammad Ruslin, bersama Dekan FIB, Prof Andi Muhammad Akhmar.

Suara gendang yang menggema berpadu dengan pui-pui, melodi khas Sulawesi Selatan, mengiringi pembukaan baliho Dies Natalis, menandai awal dari rangkaian kegiatan yang didedikasikan untuk merayakan perjalanan panjang fakultas.

Mengusung tema “Merawat Identitas, Menguatkan Solidaritas Kebangsaan”, Dies Natalis kali ini menegaskan komitmen FIB Unhas dalam memelihara kekayaan budaya sekaligus memperkokoh rasa persatuan dan kebersamaan di tengah keberagaman bangsa.

Prof drg Muhammad Ruslin mengungkapkan semangat luar biasa yang telah terlihat dari momentum kick off ini. Ia optimistis bahwa FIB akan terus berkembang sebagai pusat budaya yang menjadi rujukan utama di Sulawesi Selatan.

"Informasi ini layak menjadi tempat belajar budaya. Kami ingin masyarakat tahu, jika ingin belajar tentang culture, datanglah ke Unhas. Sukses FIB adalah sukses kita semua,” ungkapnya dengan antusias.

Sementara itu, Prof Andi Muhammad Akhmar mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk membuka rangkaian acara.

Ia juga mengumumkan akan diselenggarakannya Mattulada Award, sebuah penghargaan bergengsi yang akan diberikan kepada para budayawan dan tokoh yang memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kebudayaan.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Fransisco Budi Hardiman, filsuf dan pengajar publik ternama, menyatakan bahwa acara Dies Natalis ini mencerminkan kedalaman budaya Sulawesi Selatan.