Terkini.id, Makassar - Isu sanitasi aman yang sering terpinggirkan kini menjadi pusat perhatian di Sulawesi Selatan melalui kegiatan Gala Sanitasi Aman untuk Anak Muda. Meskipun sering diabaikan, sanitasi aman memiliki dampak langsung terhadap kesehatan masyarakat.
Penyakit akibat sanitasi buruk, seperti kolera dan diare, dapat merenggut jiwa dan berkontribusi pada tingginya prevalensi stunting anak di Indonesia.
Saat ini, 1 dari 5 anak Indonesia mengalami masalah gizi, yang tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, tetapi juga ketersediaan air bersih dan sanitasi aman.
Di tengah tantangan ini, Provinsi Sulawesi Selatan telah mencapai capaian akses sanitasi sebesar 92.24%, dengan 12.92% di antaranya dianggap aman.
Namun, data nasional menunjukkan bahwa hanya 1 dari 10 rumah tangga di perkotaan yang mengelola limbah secara aman.
Dalam mendukung akselerasi pembangunan sanitasi aman, di saat Provinsi Sulsel dinyakan provinsi Stop BABS atau Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan, maka UNICEF melalui Yayasan BaKTI bekerja sama dengan Pemprov Sulsel melaksanakan sejumlah kegiatan yang berkelanjutan melalui program WASH (Water, Sanitation and Hygiene), sejak tahun 2015.
Salah satu fokus kegiatannya adalah berkolaborasi dengan stakeholder pengelolaan air limbah domestik untuk penyelenggaraan sanitasi aman di sejumlah kabupaten dan kota.
Dan event yang digelar saat ini yang bertajuk Gala Sanitasi Aman untuk Anak Muda merupakan rangkaian kegiatan membangun kolaborasi dengan universitas, Pokja PKP (Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman), dan NGO.
Bersama dengan Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Yayasan BaKTI yang didukung UNICEF-Indonesia memberi ruang partisipasi bagi anak muda-mahasiswa dari program studi Kesehatan Lingkungan) untuk melakukan kampanye sanitasi aman melalui aksi-aksi kolaboratif di lapangan.
Antara lain, mahasiswa bekerja sama dengan sanitarian (Dinas Kesehatan) dan UPT PALD Dinas Biciptapera (Bina Marga, Cipta Karya, Pertanahan dan Perumahan) dalam survey akses air bersih dan sanitasi rumah tangga di kabupaten Sidrap dan Pinrang.










