Kemudian kepuasan publik terhadap kinerja yang dipimpin Andi Sudirman sebelumnya dan basis suara yang mengakar di seluruh wilayah Sulsel.
Sebagai informasi, Lembaga Survei Indeks Politika Indonesia melakukan riset pada tanggal 4-10 Agustus 2024 untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pengumpulan data survei ini merupakan populasi seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sulawesi Selatan yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1440 orang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang terdistribusi secara proporsional.
Metode yang digunakan adalah metode simple random sampling, yang memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±3,8 persen pada tingkat kepercayaan 95,0 persen.
"Sedang quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” papar Suwadi.
Survei PT IPI ini memotret sikap dan perilaku calon pemilih di Sulsel untuk mengetahui peta dukungan politik elektoral dan mengetahui faktor-faktor penting apa yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut sekaligus melihat persepsi warga Sulsel terkait isu-isu mutakhir yang mengemuka.
Pengamat Psikologi Politik Universitas Negeri Makassar (UNM) Muhammad Rhesa mengatakan apa yang dirilis PT IPI sangat realistis dan sesuai dengan realita saat ini.
"Pertama saya melihat PT IPI memasukkan simulasi kotak kosong dalam surveinya. Di mana menunjukkan 70% untuk Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi dan Kotak Kosong 11 sekian persen," sebut Rhesa.
Pertanyaan kemudian, lanjut Rhesa, apakah peluang Kotak Kosong bisa melebihi atau tidak capaian Andalan Hati. Apalagi, pasangan tersebut sudah berada di atas angin.