“Sebagai universitas yang berkomitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan keberlanjutan di wilayah timur Indonesia, kami menyambut baik kolaborasi ini,” ujar Prof Muhammad Isran Ramli, Dekan Fakultas Teknik UNHAS.
Ia menyebut kegiatan ini sejalan dengan visi kampus dalam memperkuat kontribusi terhadap transisi energi bersih.
BYD juga menegaskan kehadirannya di Indonesia bukan sekadar memperkenalkan produk, melainkan membangun visi yang sejalan dengan agenda net-zero emission pemerintah. Sejak 2024, BYD telah memperkenalkan tujuh lini kendaraan penumpang, dan tahun ini memperluas pasar lewat sub-brand DENZA.
Hingga Oktober 2025, BYD dan DENZA mencatat penjualan 37.800 unit, dengan pangsa pasar lebih dari 50 persen di segmen kendaraan listrik.
Belajar dari Teknologi
Melalui tema Future Mobility & Innovation Showcase, mahasiswa diajak mengenal lebih dekat inovasi BYD—mulai dari platform generasi terbaru e-Platform 3.0, Blade Battery, hingga sistem suspensi pintar DiSus A.
Platform e-Platform 3.0 menjadi inti pengembangan kendaraan listrik BYD. Sistem ini mengintegrasikan keamanan, efisiensi, kenyamanan, dan desain aerodinamis yang presisi. Struktur lantainya datar dengan jarak sumbu roda lebih panjang, menghasilkan kabin yang lapang dan efisien.
Kehadiran 8-in-1 powertrain turut menyatukan delapan komponen utama kendaraan listrik menjadi satu unit terpadu—meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan berkendara. Sementara Blade Battery, yang mengadopsi sistem cell-to-pack, menawarkan keamanan tinggi melalui uji ekstrem seperti nail penetration test dan truck test.
BYD juga memperkenalkan teknologi Intelligent Driving dan sistem suspensi cerdas DiSus System, yang mampu menyesuaikan kondisi jalan secara otomatis. Sistem ini menjaga kestabilan kendaraan saat menikung, melewati jalan bergelombang, dan meningkatkan kenyamanan pengemudi.
Dari Teori ke Pengalaman










