Kemenhut Gelar Foresta Showbiz: Membangun Kemitraan Nyata antara Kelompok Tani Hutan dan Offtaker

Kemenhut Gelar Foresta Showbiz: Membangun Kemitraan Nyata antara Kelompok Tani Hutan dan Offtaker

FD
Fachri Djaman

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini, Makassar - Dalam upaya memperkuat jejaring kemitraan dan membuka akses pasar bagi produk hasil hutan, Pusat Penyuluhan Kehutanan menyelenggarakan kegiatan Foresta Showbiz di halaman BP2SDM Wilayah VI Makassar, Jalan Perintis Kemerdekaan KM 18 Makassar pada Senin, 10 November 2025.

Kegiatan ini mempertemukan Kelompok Tani Hutan (KTH) dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan dengan offtaker dan pelaku usaha bidang kehutanan, guna membangun jejaring pemasaran, memperkuat kelembagaan ekonomi, dan membuka peluang kerja sama bisnis berkelanjutan.

Foresta Showbiz diikuti oleh 100 peserta yang terdiri atas 50 peserta KTH, 30 offtaker, serta 20 undangan dari instansi pemerintah dan lembaga keuangan. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan selaku Koordinator Wilayah UPT Kementerian Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan dan dihadiri oleh berbagai pihak yang berperan dalam pengembangan hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Dalam sambutannya, Hasnawir, S.Hut, M.Sc. Ph.D, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan menyambut baik gelaran Foresta Showbiz ini dan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan transaksi ekonomi KTH di wilayah Sulawesi Selatan, memperluas jaringan pemasaran, dan memperkuat posisi produk hasil hutan lokal di pasar nasional maupun global.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai langkah awal menuju kemitraan nyata antara petani hutan dan offtaker” tegas Hasnawir.

Sementara Kasman, S,Hut, MM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas penyelenggaraan foresta showbiz di Sulawesi Makassar ini.

"Kegiatan ini menjadi kebanggaan, supporting motivasi dan support system bagi kami di Sulawesi Selatan untuk melaksanakan peran dan tugas kami sebagai instansi Penyuluhan Kehutanan," tambahnya.

Kepala Dinas juga mengajak semua pihak memanfaatkan forum ini sebaik-baiknya untuk ajang bertukar pengalaman dan memperluas jaringan usaha.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Drh. Indra Exloitasia Semiawan, M.Si. dalam keterangannya menyampaikan bahwa Kelompok Tani Hutan adalah ujung tombak pengelolaan hutan lestari.

"Di tangan mereka, hasil hutan kayu dan non-kayu seperti kopi, gula aren, madu, jamur tiram, kerajinan bambu, dan kayu, kunyit, cuka kayu serta kemiri memperoleh nilai tambah. Namun, potensi besar ini sering terkendala akses pasar yang terbatas," kata Drh. Indra Exloitasia Semiawan.