Mahasiswa KKN Unhas di Desa Pattallikang Buat Peta Titik Rawan Longsor

Mahasiswa KKN Unhas di Desa Pattallikang Buat Peta Titik Rawan Longsor

FD
Fachri Djaman

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini, Gowa - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) di Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, melakukan kegiatan pemetaan titik rawan longsor sebagai bagian dari program kerja mereka.

Kegiatan yang dipimpin oleh Juanda Azhari ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan area yang berpotensi mengalami longsor. Pemetaan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah desa dalam mengambil langkah mitigasi guna mengurangi risiko bencana di wilayah tersebut.

“Kami melihat bahwa desa ini memiliki kontur tanah yang cukup curam, terutama di beberapa titik tertentu yang berpotensi mengalami longsor, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, kami merasa penting untuk membuat peta ini sebagai langkah awal dalam mitigasi bencana,” ujar Juanda Azhari, Minggu, 2 Februari 2025.

Dalam proses pemetaan, tim KKN Unhas menggunakan metode survei lapangan serta wawancara dengan warga setempat untuk mengumpulkan informasi mengenai riwayat kejadian longsor di daerah tersebut.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan divisualisasikan dalam bentuk peta yang akan diserahkan kepada pemerintah desa serta masyarakat sebagai acuan dalam perencanaan tata ruang dan kesiapsiagaan bencana.

Pihak pemerintah desa menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN ini. Kepala Desa Pattallikang menyatakan bahwa peta titik rawan longsor ini akan sangat berguna dalam mengambil langkah preventif.

"Kami sangat mengapresiasi kerja keras mahasiswa KKN Unhas. Peta ini akan menjadi panduan bagi kami dalam menentukan langkah-langkah pencegahan, seperti reboisasi dan pembangunan infrastruktur yang lebih aman,” ungkapnya.

Selain pembuatan peta, mahasiswa KKN Unhas juga berencana melakukan sosialisasi kepada warga mengenai tanda-tanda awal longsor dan langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi bencana.

Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap risiko longsor meningkat serta dapat mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi di masa mendatang.